PEMANFAATAN COLLECTING POND SEBAGAI SARANA PENGENDALIAN BANJIR DI ULAK KARANG DAN SEKITARNYA

Abstract

Kawasan Ulak Karang merupakan kawasan yang terletak di muara sungai Batang Kuranji.
Kawasan ini sering terjadi banjir yang disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan
saluran drainase yang kurang terawat karena sudah dibangun lebih dari 30 tahun yang lalu
dimana saat ini terdapat perbedaan nilai koefisien pengaliran (C) yang disebabkan oleh
banyaknya pemukiman baru. Aliran drainase dipengaruhi oleh pasang-surut air laut oleh
karena itu dibuatlah tempat penampungan sementera selama pasang air laut terjadi sebelum air
pembuangan tersebut dibuang ke sungai yang disebut dengan Collecting Pond atau Kolam
Tandon. Untuk mengurangi dampak banjir tersebut maka dihitung kembali dimensi optimal
dari drainase dan dihitung kapasitas tampung dari collecting pond. Untuk menentukan dimensi
dan daya tampung tersebut dihitunglah curah hujan rencana dengan menggunanakan empat
Metode yaitu Metode Gumbel, Metode Normal, Metode Log Normal dan Metode Log Pearson
III. Hasil penghitungan curah hujan rencana tersebut diuji menggunakan dua metode yaitu
Metode Chi-Kuadrat dan Metode Smirnov-Kolmogorof. Dari pengujian tersebut didapatlah
curah hujan rencana dari Metode Log Normal sebesar 182,019 mm. Lalu dihitunglah intensitas
curah hujan rencana menggunakan metode Mononobe. Setelah itu hitung debit rencana dengan
metode Rasional dan didapat debit sebesar 36,783 m3/detik. Setelah didapat debit tentukanlah
dimensi dari drainase dengan menggunakan penampang saluran berbentuk persegi. Setelah itu
didapatlah debit yang masuk kedalam collecting pond sebesar 26,3631m3/detik. Jadi collecting
pond harus dapat menampung air dengan volume 2,8x105m3/detik.
Kata Kunci: Collecting Pond, Drainase, Curah Hujan, Debit