TINJAUAN ULANG DRAINASE KAWASAN JALAN GAJAH MADA KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG SUMATERA BARAT
Abstract
Kawasan Gajah Mada Kecamatan Nanggalo merupakan salah satu kawasan yang berada di Kota Padang, kawasan ini sering mengalami banjir dan genangan air apabila hujan turun dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama. Hal ini disebabkan penampang saluran pembuang terlalu kecil untuk menampung debit banjir sehingga meluap dan mengganggu kenyamanan masyarakat dalam beraktifitas. Untuk itu diperlukan saluran yang dapat menampung debit banjir tersebut. Dalam penulisan dihitung curah hujan rencana dengan metode aljabar, setelah didapat maka dilanjutkan dengan menghitung curah hujan rencana dengan metode normal, metode gumbel, metode log normal, dan metode log person type III. Dari metode-metode tersebut maka data yang digunakan adalah data kondisi kawasan, iklim, geografis dan curah hujan. Sedangkan stasiun curah hujan yang dipakai periode ulang 10 tahun (2003-2012), dari stasiun penakar curah hujan Tabing dan Stasiun Simpang Alai. Saluran yang direncanakan adalah saluran primer, skunder, yang berbentuk persegi. Saluran primer didapat tinggi penampangnya 1,45 m, dan lebarnya 2,3 m, saluran skunder didapatkan tinggi penampang 0,93 m, lebar saluran 1,36 m.
Kata kunci: drainase, genangan, saluran, penampang saluran, debit banjir
References
Chow Ven Te. 1997. Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta : Erlangga
Djojonegoro, Wardiman. 1997. Drainase Perkotaan. Jakarta : Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Kodoatie. Robert J. 2013. Rekayasa dan Manajemen Banjir Kota. Yogyakarta : Andi
Suripin, Dr. Ir. M. Eng. 2004. Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi.
Wilson E. M. 2008. Hidrologi Teknik. Bandung : Institut Teknologi Bandung