Kajian Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan Terhadap Permukiman di Kabupaten Pesisir Selatan
Abstract
Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu penyebaran titik api paling banyak selama 5 tahun daerah Sumatera Barat, (BPPD Prov.Sumbar), yang tersebar di seluruh kawasan hutan dan lahan. Luasan Kawasan hutan dan lahan di Kabupaten Pesisir Selatan lebih dari 50%. Kebakaran hutan dan lahan ini tidak dapat diperkirakan atau dijangkakan waktunya. Sebab itu perlu adanya Kajian ancaman kebakaran hutan dan lahan yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan akan dengan menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis), agar dapat dilakukan pencegahan dini, terhadap permukiman yang terancam bahaya kebakararan hutan dan lahan. Kajian ini difokuskan terhadap permukiman di Kabupaten Pesisir Selatan mengunakan indeks indikator dengan menggunakan Sistem Informasi Geospasial (SIG), serta mengetahui penerapan penataan ruang berbasis kebencanaan khususnya kebakaran hutan pada Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) 2010-2030. Klasifikasi ancaman kebakaran hutan dan lahan setiap kecamatannya, selanjutnya di Super Impose atau overlay dengan data permukiman RTRW 2010-2030 serta pemanfaatan ruang dengan menggunakan perangkat Lunak sistem infomasi geospasial(ArcGIS dan sejumlah elemen yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti penyusunan mendeskriptifkan lokasi secara keseluruhan fisik mengenai kawasan hutan, lahan perkebunan, semak belukar, kawasan pertanian, iklim dan jenis tanah. Permukiman yang terancam tinggi di Kecamatan Basa Balai Tapan, Batang Kapas, Bayang, IV Jurai, Lengayang, Linggo Sari, Lunang Silaut, Pancung Soal, Ranah Pesisir, Sutera, dengan daerah yang terluas adalah Kecamatan Basa Balai Tapan.
Kata Kunci: Pencegahan Dini, Ancaman, Kebakaran Hutan dan Lahan.