PENGARUH POLA SUSUN BATU BATA DAN BAHAN BAKAR TERHADAP SUHU PEMBAKARAN DAN KUAT TEKAN

Authors

  • Danni Rossa Wahyuningdita
  • Nasfryzal Carlo
  • Yusrizal Bakar

Abstract

Batu bata sebagai bahan bangunan dituntut untuk memiliki kualitas sesuai SNI 15-
2094-2000. Pada saat proses produksi, tidak semua batu bata terbakar dengan sempurna
karena susunan dan kerapatan serta ketinggian dalam proses pembakaran. Susunan batu
bata yang tidak terpola menyebabkan panas pembakaran tidak mencapai bagian atas
dengan baik. Panas pembakaran akan mempengaruhi kuat tekan yang dihasilkan. Selain
itu, bahan bakar kayu yang selama ini digunakan sudah semakin sulit diperoleh.
Pengurangan bahan bakar kayu dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi limbah
lokal berupa sabut kelapa. Untuk mengetahui (i) penyebaran dan tinggi suhu pembakaran
berdasarkan pola susun bata pada lapisan 1 – 9, (ii) pengaruh suhu pembakaran terhadap
kuat tekan, dan (iii) efisiensi bahan bakar campuran kayu dengan sabut kelapa, dilakukan
penelitian eksperimen terhadap pembakaran batu bata dengan susunan batu batu secara
terpola. Bahan bakar digunakan campuran kayu dan sabut kelapa dengan masing-masing
komposisi 50%. Ada 3 jenis pola susun batu bata yang dibakar selama 128 jam. Sampel
diambil secara purposif sebanyak 90 buah. Analisis jalur digunakan untuk mengukur suhu
sebagai variabel mediasi antara pola susun batu bata, bahan bakar dan kuat tekan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa suhu tertinggi pada lapisan bawah adalah 829.75°C dan
395.5°C pada lapisan atas. Penyebaran suhu pembakaran lebih merata dengan
menggunakan pola susunan pada 9 lapisan. Penggunaan pola susun dan bahan bakar
mempengaruhi suhu pembakaran sebesar 94,5% dan suhu pembakaran memiliki pengaruh
sebesar 73,4% terhadap kuat tekan. Efisiensi dari penggunaan sabut kelapa adalah sebesar
25% dari total biaya pembelian bahan bakar.
Kata kunci: bata, efisiensi, kuat tekan, lubuk alung, susunan, suhu

Published

2017-06-14