PENGARUH TINDAK TUTUR ILOKUSIONER DALAM IKLAN ROKOK DAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG ANTIROKOK TERHADAP PENGARUH MEROKOK MASYARAKAT KECAMATAN PADANG PANJANG BARAT KOTA PADANG PANJANG

Authors

  • Ruswanto .
  • Yetty Morelent
  • Marsis .

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur ilokusioner dalam iklan rokok dan iklan layanan masyarakat tentang antirokok di televisi, serta membuktikan pengaruh tindak tutur ilokusioner dalam iklan rokok dan iklan layanan masyarakat antirokok terhadap perilaku merokok dengan acuan teori menggunakan pendapat Searle (Rahardi, 2005) dan pendapat Bungin (2014) tentang iklan. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi sequential exploratory (urutan penemuan). Untuk penelitian kualitatif, datanya adalah iklan rokok A-Mild, U-Mild, Pro Mild dan L.A. Light. Sedangkan iklan layanan masyarakat tentang antirokok menggunakan iklan dari Kementerian Kesehatan. Penelitian kuantitatif menggunakan populasi masyarakat Kecamatan Padang Panjang Barat yang terdiri atas 8 kelurahan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling kuota dan diperoleh sampel sebanyak 200 sampel. Analisis data secara kualitatif menunjukkan jenis-jenis tindak tutur yang terdapat dalam iklan rokok adalah tindak tutur asertif (menyatakan, memerintah), tindak tutur direktif (menasihati, merkomendasikan) dan tindak tutur deklaratif (memberi nama), sedangkan dalam iklan layanan masyarakat tentang antirokok ditemukan tindak tutur asertif (menyatakan, memerintah) dan direktif (menasihati). Hasil analisis data kuantitatif menunjukan bahwa: (1) tidak terdapat pengaruh signifikan antara tindak tutur ilokusioner dalam iklan rokok terhadap perilaku merokok karena nilai signifikansi 0,408 lebih besar (p>0,05); (2) tidak terdapat pengaruh signifikan antara tindak tutur ilokusioner dalam iklan layanan masyarakat tentang antirokok terhadap perilaku merokok karena nilai signifikansi 0,208 (p>0,05); dan (3) tidak terdapat interaksi antara tindak tutur ilokusioner dalam iklan rokok dan iklan layanan masyarakat tentang antirokok secara bersama-sama terhadap perilaku merokok, karena nilai signifikan F 1,218 lebih besar dari pada 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai tindak tutur ilokusioner digunakan dalam iklan rokok dan iklan layanan masyarakat tentang antirokok di televisi. Akan tetapi, tindak tutur ilokusioner dalam iklan rokok dan iklan layanan masyarakat tentang antirokok tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku merokok masyarakat di Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang.
Kata kunci: tindak tutur, iklan rokok, iklan antirokok, perilaku merokok.

Published

2017-07-12