ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP KARYA-KARYA CHAIRIL ANWAR DAN SAPARDI DJOKO DAMONO

Authors

  • Penni Eka Putri
  • Yetty Morelent
  • Eva Krisna

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan diksi, majas, dan pencitraan dalam sajak-sajak karya Chairil Anwar yang bertemakan cinta kasih laki-laki dan perempuan; (2) mendeskripsikan diksi, majas, dan pencitraan dalam sajak-sajak karya Sapardi Djoko Damono yang bertemakan cinta kasih laki-laki dan perempuan; dan (3) mendeskripsikan perbandingan diksi, majas, dan pencitraan dengan pendekatan semiotika dalam sajak-sajak karya Chairil Anwar dan sajak-sajak karya Sapardi Djoko Damono yang bertemakan cinta kasih laki-laki dan perempuan. Teori yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah pendapat Widargho tentang cinta kasih, pendapat Widjodoko dan Hudayat tentang semiotika, dan pendapat Widjojoko dan Endang tentang struktur fisik puisi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan dengan pendekatan deskriptif. Objek penelitian ini adalah sajak-sajak karya Chairil Anwar dan Sapadi Djoko Damono yang berhubungan dengan cinta kasih laki-laki dan perempuan. Data dalam penelitian ini adalah diksi, gaya bahasa, dan pencitraan dalam sajak-sajak cinta kasih laki-laki dan perempuan karya Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sudut pandang dalam pengungkapan konsep cinta puisi Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono. Perbedaan itu terlihat melalui penggunaan pilihan kata, bahasa figuratif dan citraan yang digunakan. Selain itu, penggunaan unsur alam untuk mengungkapkan konsep cinta pun ditampilkan secara berbeda. Chairil Anwar mengungkapkan konsep cintanya secara lebih gamblang dan terang-terangan. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan lebih banyak mengandung makna sebenarnya, lebih mudah dipahami karena bersifat eksplisit. Sedangkan Sapardi Djoko Damono memilih cara mengungkapkan konsep cinta secara implisit, dan dominan menggunakan unsur alam. Gaya bahasanya pun berupa kiasan dengan makna kata yang bersifat konotatif atau yang bukan sebenarnya yang umumnya. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan dalam penggunaan diksi, gaya bahasa, dan pencitraan antara Chairil Anwar sebagai pujangga Angkatan 45 dan Sapardi Djoko Damono pujangga Angkatan 66.
Kata Kunci : Analisis Semiotika, Karya-Karya Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono

Published

2017-07-12