THE ROLE OF LOCAL CUSTOMARY ASSOCIATION (KAN) IN THE RESOLUTION OF CUSTOMARY LAND DISPUTE (Case Study at Kinali Vilage and Lingkuang Aua, West Pasaman Regency)
Abstract
Artati1, Sjofjan Thalib1, Adri1
1 Program Of Law, Postgraduate Program of Bung Hatta University
E-mail: Muh_Fikri 1999@yahoo.co.id
ABSTRACT
This research aim to analyze the role of local customary association (KAN) in the resolution of customary land dispute and to know obstacles make the role of this association was not optimal in the resolution of customary land dispute and to know the effort was taken by KAN and local government in improving their role. This research was social legal research approach in the form of observing to examine the observing result with existing legal theory. This approach was carried out to obtain secondary data in the field of local customary law especially KAN and to provide local customary literature. Sample in this research involved all members of KAN in Kinali Village and Lingkuan Aua Village of West Pasaman Regency. From the research result showed that the establishment of KAN since 1983 up to 2011 in Kinali village started to play important role to overcome the customary land dispute. People started to belief with the existence of KAN, because it was disbelief involving in trading customary land for individual profit. The existence of company as investor over there today has been being determined by KAN for example in Lingkuang Aua Village. Some obstacles were found was internal and external problem. The role of local government to the existence of KAN has now being ruled in the policy of local regulation and to be more functioned the customary institution was being in the village including improving the performance of KAN’s members further. In order to increase the ability of KAN’s members in building the education program of local law and take resolution of customary land dispute.
Key words : role, local customary association , customary land dispute
PERANAN KERAPATAN ADAT NAGARI (KAN) DALAM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ADAT
(Studi Kasus di Kenagarian Kinali dan Lingkuang Aua,
Kecamatan Pasaman Barat)
Artati¹, Sjofjan Thalib¹, Adri¹
¹Program Ilmu Hukum, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta
E-mail: Muh_Fikri 1999@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian bertujuan menganalisis peranan KAN dalam menyelesaikan sengketa tanah adat dan sekaligus mengetahui hambatan yang menyebabkan tidak optimalnya peranan KAN dalam menyelesaikan sengketa dan mengetahui usaha-usaha yang ditempuh KAN dan Pemerintah dalam meningkatkan peranan KAN. Penelitian ini adalah penelitian yuridis sosiologis (Social-Legal Research) berupa penelitian membuktikan hasil penelitian di lapangan dengan teori yang ada. Pendekatan ini dilakukan guna memperoleh data sekunder di bidang Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan untuk melengkapi literature hokum adat. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pengurus KAN di Kenagarian Kinali dan Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa pembentukan Kerapatan Adat Nagari sejak 1983 sampai 2011 di KInali mulai berperan menyelesaikan sengketa tanah adat Masyarakat mulai percaya dengan eksistensi Kerapatan Adat Nagari, karena sebelumnya KAN masih bermasalah karena terlibat dalam menjual tanah adat dan mendapatkan keuntungan. Keberadaan perusahaan di Kinali sebagai investor ditentukan oleh KAN seperti di Nagari Lingkung Aua. Hambatan yang ditemui oleh Kerapatan Adat Nagari Kinali dalam menjalankan perannya selain dari luar, juga dari dalam organisasi KAN itu sendiri. Peranan pemerintah terhadap eksistensi KAN mulai diatur dalam kebijakan undang-undang yang lebih menfungsikan lembaga–lembaga adat yang ada di nagari termasuk meningkatkan kinerja pengurus KAN kedepannya. Dalam rangka meningkatkan kemampuan KAN disarankan Pemerintahan dan Pengurus KAN membangun program pendidikan hukum adat dan penyelesaian sengketa tanah adat.
Kata kunci : Peranan, KAN, Sengketa Tanah Adat