STUDI KINERJA SISTEM IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BATANG ANAI PROVINSI SUMATERA BARAT
Abstract
Arian Dodi1, Syamsul Asri1, Zuherna Mizwar1.1) Universitas Bung Hatta
dodi_c99@yahoo.com
Abstrak
Kebutuhan pangan akan bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk (Hikam, 2014). Upaya pencapaian target ketahanan pangan membutuhkan dukungan dari sistem irigasi yang baik (Oi, 2000). Provinsi Sumatera Barat sebagai salah satu Provinsi penyangga ketahanan pangan nasional, menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2014, kurang lebih 80,57 % areal pertanian di Provinsi Sumatera Barat tergantung kepada irigasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa ketergantungan Provinsi Sumatera Barat terhadap kinerja sistem irigasi yang handal juga sangat tinggi. Daerah irigasi Batang Anai merupakan salah satu daerah irigasi teknis terbesar yang menjadi andalan Provinsi Sumatera Barat dengan luas areal layanan 13.604 hektar. Sampai saat ini daerah irigasi Batang Anai secara keseluruhan sudah dioperasikan untuk luas layanan 8.421 hektar, namun sudah terjadi kekurangan air pada sebagian besar hilir daerah irigasi Batang Anai I terutama pada jaringan sekunder Banda Cino dan Talao Mundam serta jaringan sekunder Ketaping dan Pilubang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi penurunan kinerja sistem irigasi pada daerah irigasi Batang Anai serta lngkah – langkah apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja sistem irigasi pada daerah irigasi Batang Anai. Untuk mencapai tujuan penelitian ini metode yang dipakai adalah wawancara, observasi dan dokumentasi, sehingga didapatkan hasil permasalahan penurunan kinerja sistem irigasi pada daerah irigasi Batang Anai adalah : saluran tersier banyak yang tidak memadai dan tidak berfungsi, pintu-pintu air banyak yang rusak dan tidak berfungsi, tidak adanya pengaturan air, tidak adanya rencana tata tanam, kompetensi personil yang masih rendah, sarana dan prasarana penunjang belum memadai, kurangnya kesadaran dan kepedulian petani, pengelolaan daerah irigasi Batang Anai belum profesional dan belum fokus, belum ada koordinasi, belum terpadu serta belum ada sinergi antar lembaga dan instansi pemerintah dalam pengelolaan daerah irigasi Batang Anai. Adapun Langkah-langkah yang dilakukan untuk perbaikan ataupun peningkatan kinerja sistem irigasi pada daerah irigasi Batang Anai adalah : koordinasi dan holistik, pembinaan P3A terpadu, pembenahan saluran tersier, penutupan sadap liar dan membuka ampang liar, perbaikan pintu-pintu air yang rusak, peningkatan kompetensi personil, perkuat manajemen irigasi serta perkuat komisi irigasi provinsi.
Kata Kunci : Kinerja sistem irigasi, infrastruktur, ketersediaan air, sumber daya manusia,
kelembagaan.
Downloads
Published
2018-03-04
Issue
Section
Articles