ANALISIS RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN KERINCI, PROVINSI JAMBI
Abstract
Kabupaten Kerinci merupakan daerah yang sebagian besar merupakan daerah berbukit dengan lereng yang curam,kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi/ekstrim dan intensitas hujan yang tinggi dan tidak stabil serta kondisi
tanah yang tidak stabil. Adapun masalah yang akan dikaji yakni bagaimana tingkat ancaman, kerentanan, kapasitas,
dan tingkat risiko serta strategi pengurangan risiko bencana tanah longsor di Kabupaten kerinci dengan tujuan
mengetahui tingkat ancaman, kerentanan, kapasitas dan tingkat risiko serta merumuskan strategi dengan
menggunakan metodelogi SIG sehingga hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tingkat ancaman tinggi yaitu,
dengan nilai 14,44% - 67,65% dan nilai kelas tingkat ancamannya 36,80% dengan luas 1253,58 (Ha) tingkat
ancaman sedang yaitu 29,44% dengan luas 1002,77 (Ha), dan rendah 33,76% seluas 1150,03 Hektar. Tingkat
kerentanan bencana tanah longsor di Kabupaten Kerinci berdasarkan kelas kerentanannya, Kecamatan Danau
Kerinci memiliki kelas kerentanan tinggi dengan skor total kerentanan 4,161 kemudian disusul dengan Kecamatan
Air Hangat Barat dengan skor kerentanan total 3,740. Sedangkan untuk Kecamatan yang memiliki tingkat
kerentanan rendah terdapat pada Kecamatan Keliling Danau, Batang Merangin, Sitinjau Laut, Gunung Kerinci, dan
Air Hangat Timur dengan skor kerentanan total sebesar 2,62 sampai 2,69, selebihnya Kecamatan yang ada di
Kabupaten Kerinci tingkat kerentanan bencana tanah longsornya sedang dengan total skor kerentanan lebih dari 2,69
sampai 3,42. Tingkat Kapasitas daerah terhadap bencana tanah longsor di Kabupaten Kerinci di setiap Kecamatan
tergolong kedalam kelas rendah-sedang, dengan kapasitas total rata-rata 0,395 sampai 0,416, tingkat risiko bencana
tanah longsor di Kabupaten Kerinci, tingkat risiko tinggi terdapat di Kecamatan Danau Kerinci (62,67%) dengan
luas 2562,32 (Ha) dari total luas 4088,46 (Ha), Kecamatan Depati Tujuh (61,39%) luas 564,79 Hektar dari total luas
917,34 Hektar dan Kecamatan Gunung Tujuh (61,39%) dengan luas 1658,89 Hektar dari Total Luas 2702,16 hektar.
Dari hasil analisis untuk tingkat risiko longsor di Kabupaten Kerinci mayoritas tingkat risiko sedang dengan luas
39,49% (14644,16 Ha) dari total seluruh luas 37082,93 Hektar, dan strategi pengurangan risiko bencana di daerah
rawan longsor di Kabupaten Kerinci dilihat tingkat ancaman, tingkat kerentanan, tingkat kapasitas dan tingkat risiko
tanah longsor yang sedang sampai tinggi di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Kerinci maka perlu mengkaji
atau memasukkan tentang bencana tanah longsor kedalam RTRW Kabupaten Kerinci . Artinya RTRW yang ada
perlu direvisi dengan mengzonasi daerah-daerah yang rawan terhadap bencana longsor.
Kata kunci: Longsor, Ancaman, Kerentanan, Kapasitas, Risiko, Strategi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Wilayah Kabupaten Kerinci memiliki luas
±3.328,14 Km2. Kabupaten ini terletak pada
Bagian Barat Provinsi Jambi, yang mana
merupakan daerah pegunungan yang terletak
disepanjang Bukit Barisan membentang dari
Gunung Kerinci sampai ke Gunung Raya. Lokasi
wilayahnya berada pada ketinggian beriklim tropis
dan hawa yang sejuk dengan suhu rata-rata
berkisar 220 C. Menurut garis lintang dan bujur
Kabupaten Kerinci terletak pada 01º 40’ sampai
dengan 020 26’ Lintang Selatan dan 1010 08’
sampai dengan 1010 50’ Bujur Timur.
Pad
Downloads
Published
2019-07-14
Issue
Section
Articles