ANALISIS INTERTEKSTUAL DALAM NOVEL TERUSIR KARYA HAMKA, PEREMPUAN DI TITK NOL KARYA NAWAL EL-SAADAWI, DAN PEREMPUAN TERPASUNG KARYA HANI NAGSHABANDI SERTA IMPLIKASI TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Authors

  • Lidia Ningsih, Yetty Morelent, Ineng Naini,

Abstract

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) persamaan dan perbedaan struktur novel
Terusir karya Hamka, novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi, dan novel Perempuan
Terpasung karya Hani Naqshabandi, (2) nilai-nilai sosial dalam novel Terusir karya Hamka, novel
Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi, dan novel Perempuan Terpasung karya Hani
Naqshabandi, (3) implikasi terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Teori yang
digunakan adalah teori yang dikemukakan oleh Renne Wallek dan Austin Warren (2014) tentang
sastra,Julia Kristeva (2011) tentang intertekstual, Horton dan Hunt (2014) tentang nilai
sosial.Penelitian ini menggunakan metode kulitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa teks novel Terusir karya Hamka, Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi, dan
Perempuan Terpasung karya Hani Naqshabandi memiliki hubungan yang bermakna antara tokoh dan
penokohan, alur, latar, tema perjuangan, keadilan, tokoh yang berperan dan akhir cerita. Hasil analisis
data disimpulkan bahwa interteks dari ketiga novel yaitu tokoh dan penokohan dalam novel Terusir
karya Hamka, berhipogram dan perluasan atau pengemabnagn pada novel Perempuan di Titik Nol
karya Nawal El- Saadawi, dan novel Perempuan di Titik Nol berhipogram pada novel Perempuan
Terpasung karya Hani Naqshabandi. Alur novel Terusir karya Hamka mempunyai alur yang sama
dengan novel Perempuan Terpasung karya Hani Naqshabandi, sedangkan novel Perempuan di Titik
Nol karya Nawal El- Saadawi terdapat perbedaan alur dengan novel Terusir karya Hamka dan novel
Perempuan Terpasung karya Hani Naqshabandi. Latar yang terdapat pada ketiga novel ini
berhipogram ekspansi atau perluasan, pengembangan dari Negara Timur, yang dimulai dari Negara
Indonesia, Mesir dan Arab Saudi.

Published

2019-11-17