PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PROGRAM SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KOTO VII KABUPATEN SIJUNJUNG

Authors

  • Syamsurijal, Dr. Ir. Zaidir, MS, Dr. Ir. Wardi, M.Si.

Abstract

PENDAHULUAN
Akses masyarakat kepada
prasarana dan sarana sanitasi menjadi
faktor penting yang mempengaruhi
aspek kesehatan masyarakat dan
lingkungan hidup. Kondisi cakupan
pelayanan sanitasi nasional 2014
baru mencapai 62% dari target
pencapaian 62,41 % (laporan MDG’s
2015). Untuk itu pemerintah telah
mencanangkan gerakan pencapaian
universal akses 100-0-100 di tahun
2019, dimana pada tahun 2019
Indonesia telah memiliki 100% akses
air minum, 0% kawasan kumuh dan
100% akses sanitasi.
Salah satu upaya yang
dilakukan adalah Program Santasi
Berbasis Masyarakat. Model
pendekatan program ini
menempatkan masyarakat sebagai
pelaku utama pada proses
perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, pemanfaatan dan
pengelolaan. Pemerintah dalam hal
ini hanya berperan sebagai mediator,
fasilitator dan katalisator.
Di Kabupaten Sijunjung,
program DAK Sanitasi ini telah
dilaksanakan sejak tahun 2011 dan
telah terbangun MCK komunal dan
septictank komunal yang tersebar di
8 kecamatan. Sementara program
Sanimas sejak tahun 2008 telah
berhasil membangun MCK komunal
dan IPAL komunal di 2 kecamatan
(LPPD Kab. Sijunjung, tahun 2016).
Dari pemantauan yang
dilakukan oleh Dinas PU Kabupaten
Sijunjung, sebagian dari infrastruktur
yang telah dibangun tidak
dimanfaatakan sesuai dengan
rencana dan masih ada masyarakat di
area pelayanannya masih melakukan
Buang Air Besar Sembarangan
(BABS). Salah satu yang diduga
menjadi penyebabnya berkaitan
dengan tingkat partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan
kegiatan. Karena itu perlu

Published

2019-11-20