FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM KEBERHASILAN PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PADA KONTRAKTOR KECIL DI PASAMAN BARAT

Authors

  • Mustika Candra .
  • Nasfryzal Carlo .
  • Yusrizal Bakar .

Abstract

Mutu merupakan faktor utama agar dapat bertahan dalam persaingan. Sehingga  mutu menjadi hal utama yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan jasa konstruksi. Namun tidak semua perusahaan konstruksi berhasil dalam penerapan sistem mutu berbasis TQM. Hal ini dikarenakan perusahaan konstruksi kualifikasi kecil masih belum mengetahui faktor penting apa saja yang perlu diterapkan. Belum diketahuinya faktor-faktor penting dalam penerapan TQM akan mengakibatkan belum diketahuinya faktor apa saja yang paling signifikan berpengaruh dalam penerapannya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan TQM sudah sesuai berdasarkan standar yang dipersyaratkan berdasarkan dimensi dan faktor utamanya, mengetahui faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan TQM. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2014 pada perusahaan jasa konstruksi kualifikasi kecil (K1-K3) di Pasaman Barat. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Setelah itu dilakukan uji faktor untuk menentukan factor-faktor yang signifikan mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan TQM pada kontraktor kecil K1-K3. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kontraktor kecil belum memahami sepenuhnya arti penting Total Quality Management (TQM). Tingkat pencapaian keberhasilan pelaksanaan TQM yang ada saat ini memungkinkan untuk diperbaiki dengan cara menelusuri lebih jauh hal-hal yang dianggap penting sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan TQM pada masa akan datang. Didapatkan tiga faktor penting yang paling signifikan untuk pencapaian keberhasilan pelaksanaan TQM pada kontraktor kecil saat ini, antara lain yaitu faktor proses perbaikan secara terus menerus untuk seluruh aspek TQM, faktor motivasi dan faktor manajemen kepemimpinan.

 

Kata kunci: TQM, Perusahaan jasa konstruksi

References

Abduh, Muhamad, Soemardi, Biemo W, dan Wirahadikusuma, Reini D, (2007) Sistem Informasi Kinerja Industri Konstruksi Indonesia, Kebutuhan akan Benchmarking dan Integrasi Informasi, Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atmajaya Yogyakarta, 11-12 Mei 2007.

Adi, Henny Pratiwi dan Wibowo, M. Agung, (2010) Evaluasi Kinerja Stakeholders dalam Pembinaan Keterampilan Tenaga Kerja Konstruksi dengan Metode Performance Prism, Media Teknik Sipil, Volume X edisi Juli 2010, pp. 106-112.

Asa, M. Fansrullah, Ismeth S. Abidin, Yusuf Latief, (2008) Faktor-faktor Kritis dalam Sistem Manajemen Mutu untuk Optimasi Profitabilitas dan Daya Saing Perusahaan Jasa Konstruksi di Indonesia, Jurnal Teknik Sipil, Vol. 15 No. 3 Desember 2008, pp. 99-106.

Baidoun, Samir, (2004) The Implementation of TQM Philoshopy in Palestinian Organization: A Proposed Non-Prescriptive Generic Framework, The TQM Magazine,Volume 16, No. 3, pp. 174-185.

Biggar, J. L. (1990) Total quality management in construction. Transactions of the American Association of Cost Engineers, Q.1.1-Q.1.4.

Besterfield, Dale H., Besterfield-Michna, Carol, Besterfield, Glen H., and Besterfield-Sacre, Mary, (2003) Total Quality Management, New Jersey, Prentice Hall, Pearson Education, Inc.

Carlo Nasfryzal, Abdul Hakim Mohammed, dan Muhd Zaimi Abd Majid., (2006) Budaya Kualitas (Mutu) dalam Perusahaan Jasa Konstruksi, International Conference on Construction Industry, Padang 21-24 Juni 2006, pp.7-10.

Dahgaard, Jens J, Kar Kristensen dan Gopal K. Kanji, (2002) Fundamental of Total Quality Management, Taylor and Franciss.

Published

2014-08-22