REKAYASA TATAGUNA LAHAN UNTUK MEMPERKECIL EROSI DENGAN METODE USLE DI SUB DAS SUMPUR DALAM RANGKA MENJAMIN KESINAMBUNGAN SUMBER DAYA AIR DANAU SINGKARAK
Abstract
Danau Singkarak merupakan danau tektonik yang terletak di Kabupaten Solok dan Tanah datar, Sumatera Barat berada di elevasi 362 m, mempunyai nilai yang sangat penting dari segi ekologi, hidrologi serta fungsi ekonomi. Laju perubahan pemanfaatan lahan di sekitar Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Singkarak terutama di Sub DAS Sumpur menyebabkan menurunnya kuantitas air Danau Singkarak. Hasil analisa citra tahun 2000, 2006, dan 2011 di wilayah Sub DAS terjadi perubahan penggunaan lahan diantaranya adalah berkurangnya hutan primer dan hutan sekunder, sedangkan penggunaan lahan untuk pemukiman, pertanian lahan kering campur semak dan semak belukar bertambah luas. Perubahan lahan tersebut akan berpengaruh terhadap volume aliran permukaan (run off), degradasi lahan dan erosi yang terjadi di Sub DAS Sumpur. Hasil perhitungan dengan metode USLE, erosi yang terjadi pada Sub DAS Sumpur sebesar 10,20 ton/ha/tahun, laju erosi tersebut lebih kecil dari erosi yang diperbolehkan (Edp) yaitu sebesar 15,65 ton/ha/tahun. Untuk memperkecil erosi tersebut perlu dilakukan rekayasa tataguna lahan. Dari hasil rekayasa dengan menggunakan metode USLE berupa rekayasa faktor pengelolaan tanaman (faktor C) erosinya menjadi 1,9 ton/ha/tahun, dengan rekayasa faktor konservasi tanah (faktor P) erosinya menjadi 4,21 ton/ha/tahun, rekayasa terhadap kedua faktor (C dan P) laju erosi di Sub DAS sumpur hanya 0,77 ton/ha/th. Untuk menekan laju erosi dan sedimentasi di Sub DAS Sumpur berdasarkan penelitian ini dengan melakukan perubahan terhadap tataguna lahan dan pembuatan bangunan konservasi tanah.
Kata Kunci : Rekayasa tataguna lahan, USLE, laju erosi
References
Abdul Wahid. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Debit Sungai Mamasa, Jurnal Smartek, Vol.7, No. 3, Agustus 2009: 204-218.
Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Aqshan Shadikin Nurdin. 2011, Pendugaan Erosi Dan Kemampuan Lahan Di Wilayah Sub Das Pronggo Dan Sub Das Termas Ponggok Das Grindulu Kabupaten Pacitan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor.
Azis, S. 2008. Evaluasi Kemampuan Lahan dan Pendugaan Erosi untuk Arahan Pemanfaatan Lahan Wilayah Sub DAS Juwet dan Dondong Gunung Kidul Yogyakarta, Thesis. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Bosch, J.M. and J.D. Hawlett. 1982. Review of Catchment Experiments to Determine the Effects of Vegetation Changes on Water Yield and Evapotranspiration, Journal Hydrology (55) 3-23.
Berd, I. 2005. Makalah Analisis Kawasan Prioritas Resapan Air Kota. Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Sumatera Barat. Padang
Berd, I. 2008. Rekayasa Biofisik DAS untuk Mitigasi Banjir, Longsor dan Kekeringan Guna Kelestarian Sumberdaya Air Berkelanjutan. Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap Ilmu Teknik Tanah dan Air. Universitas Andalas. Padang
Berd, I. 2011. Alih Fungsi Hutan Lindung Berisiko Banjir Bandang. Harian Umun. Padang