ANALISIS KETERSEDIAAN IKAN RUCAH (TRASH FISH) SEBAGAI PAKAN IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) DALAM RANGKA PENGEMBANGAN BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG DI KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN
Abstract
Salah satu faktor teknis yang menetukan keberhasilan budidaya KJA adalahketersediaan pakan, dalam hal ini ikan rucah. Dengan ketersediaan ikan rucah dalam jumlah
tertentu, dapat diketahui jumlah KJA optimum yang dapat beroperasi pada suatu perairan.
Tercatat pemanfaatan lahan KJA di Kawasan Mandeh tahun 2009 adalah 425 Ha kemudian
meningkat di tahun 2010 seluas 603,7 Ha dengan jumlah KJA sebanyak 110 unit (BPSPL,
2010). Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui tingkat ketersediaan ikan rucah sebagai
pakan pada usaha pembesaran ikan kerapu di KJA Kawasan Mandeh dan jumlah optimum
unit KJA yang direkomendasikan dalam rangka pengembangan budidaya KJA di Kawasan
Mandeh secara berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Mandeh, Desa Carocok
Tarusan, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. Dari hasil pengukuran dan
pengamatan di lapangan, diketahui kondisi biofisik meliputi; dasar perairan lumpur-pasirkarang;
kecepatan arus 0,06 - 0,32 m/detik, suhu 29,0 - 31,4 oC, pH 7,2 - 8,1, salinitas 25 -
32 o/oo, oksigen terlarut 7,0 - 8,5 ppm. Pemanfaatan lahan budidaya untuk KJA di kecamatan
Koto XI Tarusan masih bisa dioptimalkan. Berdasarkan analisis ketersediaan ikan rucah,
diketahui dari rata-rata 102.099 kg ikan yang didaratkan setiap bulannya hanya 33,33%
(43.958 kg) yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan rucah. Dengan demikian estimasi
ketersediaan ikan rucah selama 1 siklus budidaya (18 bulan) adalah 791.236 kg. Jumlah ini
mampu mencukupi kebutuhan KJA sebanyak 243 unit. Berdasarkan carrying capacity lahan,
jumlah KJA hasil kajian yang dapat dioptimalkan sebanyak 134 unit atau setara dengan 0,69
Ha.
Kata kunci: Ikan rucah, Keramba Jaring Apung, Kawasan Mandeh
References
Akbar, S., Marsoedi, Soemarno dan E.
Kusnendar. 2013. Pertumbuhan Benih
Kerapu Macan Pada Fase Pendederan
dengan Kepadatan Berbeda di
Keramba Jaring Apung (KJA). Jurnal
Teknologi Pangan. Vol 5. No 1.
Halaman 41-48
Bengen, D.G. 2003. Sinopsis Teknik
Pengambilan Contoh dan Analisa Data
Biofisik Sumberdaya Pesisir dan Laut.
Penerbit: PKSPL-IPB. Bogor
Fauzi, I.A., I.Mokoginta dan D.Yaniharto.
Pemeliharaan Ikan Kerapu
Bebek (Cromileptes altivelis) yang
Diberi Pakan Pelet dan Ikan Rucah di
Keramba Jaring Apung. Jurnal
Akukultur Indonesia, 7 (1): 65-70.
Giri, N.A., K. Suwirya, dan M. Marzuqi. 1999.
Kebutuhan Protein, Lemak dan Vitamin
C untuk Juvenil Ikan Kerapu Tikus
(Cromileptes altivelis). Jurnal Penelitian
Perikanan, 5: 38-46
Handajani, H. dan W. Widodo. 2010. Nutrisi
Ikan. UMM Press. Malang. Hal 2-3.