TINGKAT KERENTANAN SOSIAL MASYARAKAT KOTA PADANG DI WILAYAH RAWAN TSUNAMI DENGAN ANALISIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Abstract
Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu dari 28 wilayah rawan bencana di Indonesia. Dilihat dari tatanangeologinya Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah kepulauan di Indonesia yang memiliki tatanan geologi
sangat kompleks, karena letaknya yang berada pada jalur patahan Semangko, tepat di antara pertemuan dua
lempeng benua besar, yaitu Eurasia dan Indo-Australia. Kota Padang khususnya merupakan salah satu kota di
Sumatera Barat yang rawan terhadap bencana gempabumi dan tsunami yang diakibatkan oleh pertemuan
patahan aktif antara lempeng Asia dan Indo-Australia. Hal ini merupakan potensi bencana (hazard) bagi Kota
Padang. Bahaya tsunami ini akan diperburuk dengan keadaan beberapa kecamatan di Kota Padang yang
termasuk zona rawan tsunami yang memiliki tingkat kepadatan pemukiman dan kepadatan penduduk yang
cukup tinggi. Penentuan kerentanan tsunami menggunakan analisis kuantitatif. Ada dua indikator kerentanan
sosial masyarakat pada penelitian ini yaitu kerentanan berdasarkan kepadatan penduduk dan kelompok rentan
dengan menggunakan Analisis spasial pada software ArcGIS 10.1. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan
peta kerentanan setiap kecamatan yang termasuk zona merah tsunami di Kota Padang yang terdiri dari 3 kelas,
antara lain kelas kerentanan tinggi, kelas kerentanan sedang dan kelas kerentanan rendah. Dari hasil overlay peta
kerentanan masing-masing parameter dan variabel yang berpengaruh terhadap kerentanan di wilayah zona
merah tsunami dapat diketahui bahwa Kecamatan Padang Utara memiliki tingkat kepadatan penduduk cukup
tinggi yaitu 58.194 jiwa. Sedangkan dari analisis kelompok rentan dan letak wilayahnya, wilayah Padang Barat
dan Padang Utara merupakan wilayah yang kemungkinan terkena dampak tsunami yang cukup besar.
Kata Kunci : Kerentanan, Tsunami, Sistem Informasi Geospasial, Zona Rawan Tsunami Kota Padang.
kecamatan dengan tingkat kerentanan infrastruktur yang cukup tinggi
References
BNPN. 2013. Indeks Resiko Bencana Indonesia
(IRBI). Direktorat Pengurangan
Risiko BencanaDeputi Bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan.
ISBN : 978-602-70256-0-8.
Harismanni.(2008). Identifikasi Tingkat Resiko
Bencana Tsunami Kota
Padang.[Tesis].Bandung
Hudson, Ronald W, Haas, Ralph and Waheed
Uddin. (1997). Infrastructure
Management. McGraw-Hill. New York
Latief H. (2006). Pemodelan & Pemetaan
Rendaman Tsunami serta Kajian Resiko
Bencana Tsunami di Kota Padang.
Laporan Program Penelitian dan
Pengembangan Iptek 2006,
Informasi/Peringatan dini kepada
masyarakat Rawan bencana Subkegiatan
No. 155i/IPK.1/OT/2006 :
0582, Pusat penelitian
Geoteknologi-LIPI.
Little, R.G., Birkland, T.A., Wallace, W.A.,
Herabet, P. (2007). Socio-Technological
Systems Integration to Support Tsunami
Warning and Evacuation. Proceedings of
the 40th Hawaii International Conference
on System Sciences.
McCloskey, Jet. al. (2010). "The September 2009
Padang Earthquake". Nature
Geoscience 3: 70–
doi:10.1038/ngeo753
Permana H, Ita Carolita dan Mohammda Rasyid.
Pedoman Pembuatan Peta
Jalur Evakuasi Tsunami.
Kementerian Negara Riset dan
Teknologi (KNRT) Press. Jakarta
sirrma.bppt.go.id. Bencana Gempa Bumi dan
Kolateral Longsor dan Kebakaran di
Sumbar. Diakses pada 26 Juli 2010.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung: CV. Alfabeta.
Trisakti B, Ita Carolita dan Mawardi Nur.(2007).
Simulasi Jalur Evakuasi untuk
Bencana Tsunami Berbasis Data
Pengindraan Jarak Jauh (Kota
Padang). Jurnal Pengidraan Jarak
Jauh. Vol.4: 9-17.