EVALUASI KESELAMATAN JALAN Jalan Pendekat Kelok 9 ( 2 Km Sebelum dan 2 Km Sesudah)

Authors

  • Yasser .
  • Alizar Hasan
  • M. Nursyaifi Yulius

Abstract

Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas jalan yaitu sebanyak 2036 kejadian kecelakaan dengan jumlah
korban kecelakaan meninggal dunia sebanyak 1500 orang, luka berat sebanyak 1341 orang, luka ringan sebanyak
1562 orang dan kerugian materiil sebesar Rp. 9,5 Miliar ( Data Mabes Polri, 2009), hal ini menunjukkan bahwa
kecelakaan lalu lintas merupakan faktor utama penyebab kematian dan kerugian ekonomi di Indonesia. Keselamatan
jalan merupakan isu yang cenderung mengemuka dari tahun ke tahun dan saat ini sudah menjadi permasalahan
global dan bukan semata-mata masalah transportasi saja tetapi sudah menjadi permasalahan sosial kemasyarakatan.
Hal ini dapat dilihat dengan dicanangkan Dekade of action for mad safety 2010-2020 oleh PBB. Ruas Jalan Bts.
Prop. Riau – Bts. Kota Payakumbuh (N-036) merupakan bagian segmen ruas lintas yang ditingkatkan kapasitasnya,
juga merupakan salah satu pintu masuk ke Provinsi Sumatera Barat dari Provinsi Riau. Selain kondisi topografinya,
sosial masyarakat yang sedang berkembang maka perkembangan aktifitas transportasi melalui segmen jalan menjadi
sangat signifikan untuk lebih difokuskan pada kelaikan jalan tersebut apalagi jembatan Kelok 9 yang menjadi pusat
perhatian masyarakat (kunjungan pariwisata) sehingga kelaikan fungsi jalan lebih diutamakan. Namun peneliti
memfokuskan jalan pendekat kelok 9 (2 Km sebelum dan 2 km sesudah kelok 9) karena melihat kondisi topografi
serta geometrik jalan (terdapat banyak tikungan, rawan longsor, tebing curam, jurang dsb) sangat berpotensi
terhadap kecelakaan lalu lintas. Hasil audit keselamatan jalan Nasional Km 78 – Km 79 Kabupaten Batang,
menunjukkan bahwa beberapa fasilitas jalan berada dalam kategori bahaya atau sangat berbahaya yang harus segera
diperbaiki untuk memperkecil potensi terjadinya kecelakaan. Berdasarkan permasalahan penelitian ini, peneliti
memilih menggunakan metode penelitian Kualitatif untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah dan
menganalisis data hasil penelitian tersebut. Penelitian kualitatif ini dapat digunakan untuk memahami interaksi
sosial, misalnya wawancara dengan pihak terkait, peraturan-peraturan yang mengikat, Instansi lain yang terkait,
arsip-arsip, perpustakaan dan lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan Jalan Pendekat 2 km Sebelum dan
Sesudah Kelok 9. Berdasarkan observasi lapangan, data dari tim audit keselamatan jalan dan hasil wawancara
dengan nara sumber yang terlibat dalam peningkatan struktur jalan pendekat kelok 9, mulai dari kondisi eksisting
dan setelah pelaksanaan peningkatan struktur jalan serta hasil rekomendasi audit keselamatan jalan, maka dapat
disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi keselamatan jalan pendekat kelok 9 adalah kondisi eksisting jalan
yang banyak terdapat tikungan, tebing curam, jurang/jalur tepi sungai dan jarak pandang yang terhalang oleh
tanaman liar, alinyemen jalan yang jelek, geometrik jalan yang tidak bagus, kondisi badan jalan kuarang bagus,
faktor cuaca/iklim. Semua faktor tersebut lebih rentan terjadinya kecelakaan dan sangat perlu dipasang bangunan
pelengkap jalan dan penyempurnaan sebagian bangunan pelengkap jalan yang ada seperti yang direkomendasikan.
Kata Kunci : Keselamatan jalan, rambu jalan

References

Agus, berlian kushari, hendra edi gunanda, Audit Keselamatan Insfrastruktur Jalan.

Amelia K. Indriastuti, yessy fauziah, edy priyanto, 2011. Karakteristik kecelakaan dan audit keselamatan jalan pada ruas Ahmad Yani Surabaya.

Ane ahira Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas.

Anomin, Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.

Anonim, Undang-undang RI Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Basoswi dan suwandi, 2008. Memahami penelitian kualitatif penerbit Reneka Cipto

Burhan bungri (ED, 2012. Metodologi penelitian kualitatif, aktualisasi penerbit PT. Raja Grayindo Persada Jakarta.

Haryono sukarto, Interaksi factor penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan tol skala, Jakarta.

Published

2015-12-30