ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN JALAN ALTERNATIF (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jalan Ruas Muaro Kalaban Kota Sawahlunto)

Authors

  • Felly Ingraini
  • Nasfryzal Carlo
  • Indra Khaidir

Abstract

Pembangunan jalan alternatif ruas Muaro Kalaban Kota Sawahlunto dimaksudkan untuk mengalihkan arus lalu lintas pada jalan existing yang berkelok-kelok dan mempunyai tikungan yang tajam dengan kecepatan maksimal 30 km/ jam. Disamping itu juga untuk memperpendek jarak tempuh dengan kapasitas arus lalu lintas yang lebih besar yang dapat menampung volume kendaraan yang meningkat pada hari libur karna kunjungan wisatawan ke Kota Sawahlunto. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pelayanan jalan existing terhadap kenaikan volume lalu lintas, mengevaluasi kelayakan ekonomi pembangunan Jalan Alternatifserta menentukan skala priorits pembangunan jalan alternatif dibandingkan peningkatan jalan existing. Tingkat pelayanan jalan dinilai dari NVK atau Derajat Kejenuhan, Kelayakan Ekonomi diperhitungan dengan NPV, BCR dan EIRR, sedangkan skala prioritas pembangunan jalan alternatif berupa pengurangan nilai waktu perjalanandan manfaat Biaya Operasi Kendaraan. Hasil penelitian diperoleh hasil nilai NVK 0,62 pada umur rencana. Pada perhitungan Kelayakan Ekonomi menunjukkan bahwa pembangunan jalan alternatif Ruas Muaro Kalaban layak secara ekonomi dengan diperoleh nilai NPV > 0 sampai umur rencana 20 tahun yaitu sebesar Rp. 310.508.827.263,15, nilai BCR > 1 atau sebesar 8,25% dan nilai EIRR > discount rate atau suku bunga 9 % yaitu sebesar 51,20 %.Biaya investasi telah menghasilkan benefit pada tahun ke lima sebesar Rp. 19.271.451.333,23 dengan nilai BCR sebesar 1,49 % dan nilai EIRR sebesar 28,69 %. Diharapkan pemerintah dapat melanjutkan pembangunan jalan alterntif yang saat ini tertundadengan dilakukan perencanaan yang lebih matang dan detail baik teknik maupun non teknis dengan melakukan sosialisasi dan fesiability studi yang lengkap.

 

Kata Kunci :Jalan Alternatif Ruas Muaro Kalaban Kota Sawahlunto, Analisis Kelayakan Ekonomi

Published

2017-01-19