ANALISIS PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI TELUK MAILEPPET KECAMATAN SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Authors

  • Sofiar Rivai
  • Eni Kamal
  • Junaidi .

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki fungsi yang sangat kompleks dari segi fisik, ekologi, ekonomi dan sosial yang penting dalam pembangunan. Meskipun demikian, kondisi hutan mangrove di Indonesia terus mengalami degradasi, tak terkecuali di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pengembangan ekowisata mangrove merupakan langkah bijak guna menyikapi laju degradasi hutan mangrove dan sebagai alternatif pengembangan wisata bahari selain surfing yang telah lebih dahulu mengangkat daerah ini sebagai tujuan kunjungan wisata. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kelayakan ekosistem mangrove sebagai objek ekowisata dan menentukan strategi pengembangan ekowisata mangrove di Teluk Maileppet berdasarkan analisis kriteria ekologi, kriteria sosial ekonomi dan kriteria penunjang serta analisis SWOT. Penelitian dilaksanakan selama ± 2 bulan dari bulan September s/d November 2016. Dari hasil analisis Teluk Maileppet dinyatakan layak/sesuai dengan nilai 72,47 untuk pengembangan ekowisata mangrove. Dijumpai 5 jenis mangrove yaitu R. mucronata, R. apiculata, B. gymnorrhiza, L. littorea dan C. tagal. Jenis R. mucronata memiliki kerapatan relatif tertinggi yaitu 45,85%. Ketebalan mangrove bervariasi dari 163 m s/d 253 m yang tumbuh baik pada kondisi pasang surut 0,73 m. Ditemukan 6 kelompok biota yang berasosiasi dengan mangrove, yang paling banyak ditemukan adalah ikan (36%) dan aves (25%). Strategi prioritas dalam pengembangan ekowisata mangrove di Teluk Maileppet di antaranya adalah penataan blok Taman Wisata Alam (TWA) Saibi Sarabua dan pembuatan disain tapak ekowisata mangrove, peningkatan sistem perlindungan dan keamanan kawasan serta peningkatan sarana dan prasarana penunjang ekowisata mangrove.

 

Kata kunci: ekosistem mangrove, ekowisata, kelayakan, strategi.

Published

2017-01-21