ANALISIS PENYEBAB CACAT PRODUK FULL SLAB TIPE 2B DENGAN PROCESS DECISION PROGRAM CHART (PDPC) DAN 5W + 1H DI PT. X
Abstract
ABSTRAK
PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang precast dan readymix. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam full slab dengan masing-masing tipe nya. Dalam memproduksi produk full slab sering ditemui cacat pada produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penyebab cacat yang terjadi pada produk full slab tipe 2B. Tools yang digunakan untuk menganalisis penyebab cacat ini adalah Process Decision Program Chart (PDPC) dan 5W+1H. Hasil analisis dengan diagram pareto diketahui bahwa cacat terbanyak pada produk full slab tipe 2B adalah keropos. Keropos ini disebabkan oleh kurang tepat dalam proses pengecoran. Hasil analisis dengan PDPC menunjukkan bahwa penyebab kurang tepatnya proses pengecoran dikarenakan operator yang kurang terlatih. Solusi untuk menanggulangi masalah ini dengan 5W+1H adalah dengan memberikan pelatihan kepada operator dan instruksi kerja yang jelas untuk meminimasi terjadinya kesalahan dalam proses pengecoran.
Kata Kunci: Pareto Diagram, PDPC, 5W+1H, Full Slab Tipe 2B
ABSTRACT
PT. X is a company that engaged in the field of precast and readymix. The company produced full slab with many type. The purposed of this studied was to analyze cause of defect on product full slab type 2B. Tools which used to analyze cause of defect was adalah Process Decision Program Chart (PDPC) and 5W+1H. Result of Pareto Diagram shows that the most defect on full slab type 2B was porous. This porous occurred because of not accurate in casting process. The result of PDPC pointed out that lack of training for operator was the main caused of not accurate in casting process. The 5W+1H had been used to get solution. The proposed solutions were provided training for operators and working instruction to minimized inaccuracy in casting process.
Keywords: Pareto Diagram, PDPC, 5W+1H, Full Slab Tipe 2B
References
Ahmed, Shamsuddin and Hassan, Masjuki, (2003), Survey and case investigations on application of quality management tools and techniques in SMIs, International Journal of Quality and Reliability Management vol.20 No.7, pp. 795-826
Buku Pedoman ASTRA Total Quality Control (ATQC), PT. ASTRA International
Harry, Mikel, dan Richard Schroeder, 2000, Six Sigma, The Breakthrough Management Strategy Revolutionizing the World’s Top Corporations, Doubleday, New York.
Hengki Rahmadi Rori, 2002, Laporan Kerja Praktek Analisa Pencegahan Terjadinya Defect Pada Departemen Painting Dengan Process Decision Program Chart, PT. Gaya Motor.
McQuarter, R. E., Scurr, C. H., Dale, B. G., Hillman, P. G., (1995), Using Quality Tools and Techniques successfully, The TQM Magazine Vol.7 No.6, pp.37-42
Michalski, W. J. (1997). Tool navigator: The master guide for teams. (pp. 403–405). Portland, Oregon: Productivity Press.
Mike Alensia, 2001, Tugas Akhir Meminimasi Loss Function Terhadap Produk Minuman Sprite 295 ML Menggunakan Metoda Taguchi, PT. Cocacola Bottling Indonesia-Central Sumatera.
Noviyarsi, Yesmizarti Muchtiar, Lisa Meirita, 2013, Integrasi Six Sigma Dan Fmea Untuk Perbaikan Kualitas Proses Produksi Sepatu, Jurnal Teknik Industri – Universitas Bung Hatta, Vol. 2 No. 1, pp. 108-118
Pyzdek, Thomas, 2002, The Six Sigma Handbook, Salemba Empat, Jakarta.
Tari, Juan Jose and Sabater, Vicente, (2003), Quality Tools and Techniques: Are They Necessary for Quality Management?, International Journal of Production Economics, Elsevier, Article in Press