STRATEGI PEMASARAN PENGRAJIN BAJU ADAT DI KELURAHAN MUARO PAYAKUMBUH UTARA

Authors

  • Yesmizarti Muchtiar Universitas Bung Hatta
  • Dessi Mufti universitas bung Hatta
  • Ayu Bidiawati JR universitas bung hatta

Abstract

Kelurahan Muaro terletak di Kecamatan payakumbuh Utara Provinsi Sumatera Barat. Kelurahan ini merupakan salah satu daerah penghasil pakaian adat sebagai mata pencaharian penduduknya. Usaha ini telah dijalani turun temurun selama beberapa generasi tetapi tidak mengalami perkembangan. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan tidak begitu dikenal oleh  masyarakat seperti kerajinan Pandai Sikek di Bukittinggi ataupun Adat Nareh di Pariaman yang telah lebih dahulu terkenal di Provinsi Sumatera Barat, padahal produk yang dihasilkan tidak kalah menarik dan inovatuf. Pengrajin pakaian di daerah Muaro Payakumbuh tidak hanya membuat pakaian adat Minangkabau, tetapi juga pakaian adat dari 33 propinsi di Indonesia. Meskipun usaha ini merupakan sumber penghasilan utama keluarga tetapi uang hasil usaha tidak dipisahkan dengan keperluan rumah tangga. Disamping itu promosi dan pengenalan produk hanya dari mulut ke mulut. Berdasarkan potensi usaha pakaian adat maka tujuan IbM dilakukan adalah untuk pengembangan usaha pakaian adat di Keluarahan Muaro. Tahap pertama dengan melakukan pelatihan promosi online dengan membuat blog serta pembukuan usaha. Tahap kedua adalah pembuatan merek produk sebagai media promosi agar lebih dikenal masyarakat. Tahap ketiga adalah dengan penyediaan mesin obras dan penambahan modal berupa material kain. Pelaksanaan program ini memberikan hasil yang baik dalam pengembangan usaha pakaian adat. Hal ini terlihat dengan mulainya di dapat pesanan dari daerah lain seperti  Provinsi Aceh.

 

Kata Kunci : Pengrajin, Pakaian Adat, Pelatihan, Promosi, Merek

 

ABSTRACT

 

Muaro district located at North Payakumbuh region, West Sumatera Province.This region is one of region which produced traditional tribe cloth as source of livelihood.They done hhis bussines for generations but has not evolved. This is because of they products are not known by many people like Pandai Sikek at Bukittinggi or Adat Nareh at Pariaman that already famous in West Sumatera, eventhough this product is interesting and innovative like others.Craftmen of traditional cloth in Muaro district not only produced Minangkabau tribe clothes but also produced traditional tribe clothes form 33 province in Indonesia. Despite this bussines is their main income but they never separate money for business and household cost. In term of promotion, this product only known by mouth to mouth. Based on potention of this bussines, the purposed of IbM was to develop traditional teibe cloth craftmen at Muaro district. First stage was provided training of online promotion by created blog and training of bussines accounting for home industry. Second stage was made product brand so that product well known by people. Third stage was provided obras machine and added capital bussines by provided raw materials. At the end of this program show good result in develop tradional tribe cloth business which today partners of program already got new customers not only from West Sumatera Province but also from other provinve such as Aceh. 

 

Keywords : Craftmen, Traditional Tribe Cloth, Training, Promotion, Brand

References

Ahmed Riahi-Belkaoui, Teori Akuntasi, Buku 1, Edisi 5,Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Ahmed Riahi-Belkaoui, Teori Akuntasi, Buku 2, Edisi 5,Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Blocher Chen Cokins Lin, Cost Management, Mc Graw Hill, Inc, 2007.

Lukiastuti, Fitri & Hamdani Muliawan, Manajemen Strategik Dalam Organisasi, PT. Buku Seru, Jakarta, 2011

http://caramembuatweblog.blogspot.com/

Superblogpedia.blogspot.com

Downloads

Published

2014-07-22

How to Cite

Muchtiar, Y., Mufti, D., & Bidiawati JR, A. (2014). STRATEGI PEMASARAN PENGRAJIN BAJU ADAT DI KELURAHAN MUARO PAYAKUMBUH UTARA. Jurnal Teknik Industri Universitas Bung Hatta, 3(1). Retrieved from https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JTI-UBH/article/view/3405