Pengaruh Konsentrasi Katalis Hidrolisis dan Jenis Nutrient Mikroba dalam Pembuatan Bioetanol dari Tepung Umbi Singkong Karet (Manihot Glaziovii Muell)
Abstrak
Singkong karet (Manihot glaziovii Muell) mempunyai kadar karbohidrat (pati) sebesar 98,47% . Ini merupakan angka yang potensial guna pengolahan karbohidrat (pati) menjadi etanol. Bioetanol merupakan produk hidrolisis pati menjadi glukosa dengan katalisator asam HClO4 yang dilanjutkan fermentasi gula menggunakan ragi roti dan Saccharomyces cerevisiae secara anaerob menjadi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi katalisator asam HClO4 terbaik dalam hidrolisis dan jenis nutrient fermentasi terhadap kadar bioetanol. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, meliputi hidrolisis pati umbi singkong karet dengan variabel konsentrasi asam HClO4 untuk dijadikan glukosa dilanjutkan fermentasi glukosa menjadi bietanol. Pemurnian bioetanol dilakukan dengan proses distilasi. Analisis kadar glukosa dilakukan dengan metode luff-schoorl, sedangkan pengukuran bioetanol dengan konversi densitas. Hasil yang telah dicapai untuk variabel konsentrasi asam HClO4 dengan konsentrasi 0,00 N; 0,05 N; 0,10 N; 0,15 N dan 0,20 N didapatkan kadar glukosa tertinggi pada asam HClO4 dengan konsentrasi 0,20 N. Sedangkan untuk variabel jenis nutrient fermentasi didapatkan kadar etanol paling tinggi menggunakan ragi roti yaitu 15,88 % pada jenis nutrient urea, dan variabel jenis nutrient fermentasi didapatkan kadar etanol paling tinggi menggunakan Saccharomyces cerevisiae yaitu 15,88 % pada jenis nutrient urea.