KAJIAN STRUKTURAL TERHADAP NILAI BUDAYA DAN NILAI MORAL NOVEL “TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK” KARYA HAMKA DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMA

Penulis

  • Lusi Hervina, Yetty Morelent .

Abstrak

salah satu bahan perbincangan guru Bahasa Indonesia. Hal tersebut berhubungan
dengan kesulitan peserta didik dalam pencapaian kompetensi pembelajaran Sastra.
Sehingga peningkatan pembelajaran apresiasi sastra perlu diperhatikan. Dengan demikian,
saat mempelajari ilmu sartra perlu adanya pembelajaran yang baik dan komperhensif.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif terhadap
novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan unsur intrinsik yang memuat nilai moral dan budaya pada novel serta
pemanfaatannya untuk bahan ajar. Kajian terhadap nilai yang bisa dipelajari dari sebuah
karya diantaranya; kajian nilai budaya dan nilai moral dari sebuah novel. Menganalisis nilai
budaya dan nilai moral pada novel yaitu dengan melalui pendekatan strukturalisme. Nilai
budaya merupakan konsep tentang apa yang menjadi pembiasaan bagi masyarakat, hal ini
berkenaan dengan dianggap bernilai, berharga, dan penting dalam kehidupan. Moral dalam
karya sastra adalah pembehasan tentang apa yang ingin disampaikan oleh pengarang
kepada pembaca, baik tersirat maupun tersurat.
Berdasarkan analisis data, hasil pembahasan menunjukan bahwa nilai moral pada
novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” didasarkan pada nilai kejujuran,
kemandirian, keberanian, otentik/menjadi diri sendiri, bertanggung jawab, kerendahan hati,
realistik dan kritis. Analisis dan pembahasan nilai budaya berdasarkan pada hakikat hidup,
hakikat karya, persepsi manusia tentang waktu, persepsi manusia terhadap alam, dan
hubungan manusia dengan alam. Hasil kajian diimplementasikan dalam bentuk Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD).
Kata-kata kunci: Unsur Intrinsik, Nilai Moral, Nilai Budaya, Kajian Struktural.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-03-31