DETERMINAN DAN KONSEKUENSI BURNOUT (Studi Pada Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Basung)
Abstract
Komitmen yang tinggi yang dimiliki oleh karyawan workaholism dalam bekerja bahkanmereka rela untuk tidak mengambil cuti atau mengalihkan kepentingan mereka. Bahkan kecanduan
kerja dianggap sebagai kecanduan yang baik dan menjadi kebanggaan dan sangat menikmati
pekerjaan. Burnout yang dipengaruhi oleh kondisi kerja yang berlebihan dapat diminimalkan
akibatnya dengan gaya kepemimpinan yang etis karena gaya kepemimpinan etis dapat menciptakan
kondisi kerja yang menguntungkan bagi pengembangan Workaholism dan kelelahan kerja serta
hubungan keduanya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan etis terhadap
Burnout, pengaruh Burnout terhadap Workaholism dan pengaruh kepemimpinan etis terhadap
Workaholism pada pegawai RSUD Lubuk Basung. Objek penelitian adalah semua tenaga medis,
keperawatan, non medis dan non keperawatan serta bagian manajemen yang bekerja pada RSUD
Lubuk Basung, dengan jumlah populasi total 229 orang. Analisis inferensial diukur dengan
menggunakan software SmartPLS. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian
ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan kepemimpinan etis berpnegaruh negatif dan
signifikan terhadap Burnout, begitu juga perlakuan kepemimpinan etis berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Workaholism, sementara perlakukan burnout berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap workaholism. Dengan menjalankan cara-cara kepemimpinan secara etis dapat mengurangi
burnout, yang pada akhirnya workaholism yang telah dimilki oleh pegawai rumah sakit dapat
ditingkatkan dalam kontek yang baik secara psikologi.
Kata kunci: Kepemimpinan Etis, Burnout dan Workaholism
Downloads
Published
2019-07-25
Issue
Section
Articles